Cerita Singkat Nabi Hud AS Dalam Menghadapi Kaum Aad - Setelah sebagian besar kaum Nabi Nuh dilenyapkan dengan banjir bandang, Allah memberi anugerah kepada sebagian kaum yang beriman, dengan kehidupan yang lebih baik, salah satunya adalah kaum Aad.
Secara fisik masyarakat kaum Aad memiliki badan yang tinggi dan kuat, sehingga mampu menuntaskan berbagai pekerjaan yang berat dengan mudah. Sayangnya, meskipun sudah diberi banyak kenikmatan, buka rasa syukur yang ditunjukan oleh kaum Aad, namun kaum Aad justru menunjukan kesombongan dan keangkuhan,kekejaman dan kekejian mereka tunjukan terhadap daerah yang berhasil mereka taklukan tanpa belas kasihan.
Kaum Aad semakin hari semakin sombong. Mereka merasa sangat kuat dan tidak terkalahkan oleh siapa pun.
Kesombongan mereka mencapai puncaknya saat mereka mengatakan bahwa tidak ada siapa pun yang mampu mengalahkan mereka di bumi ini.
Berbagai dosa,maksiat dan kerusakan bumi mereka lakukan dengan mudahnya dan tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Lebih parah lagi, mereka justru mulai menyembah batu, hal ini menjadikan kaum Aad melambangkan kaum penyembah berhala pertama, selepas kaum Nabi Nuh yang telah dimusnahkan oleh Allah dengan banjir bandang.
Mereka tidak lagi mengenal Allah SWT yang sudah melindungi leluhurnya dari azab yang amat sangat pedih.
Mereka hanya ingat kesengangan duniawi yang mereka miliki. Ada tiga buah berhala yang mereka sembah, ketiga berhala ini diberi nama Shad,Shamudra dan Hara.
Mereka mengira bahwa ketiga berhala inilah yang telah mengasihi mereka kemampuan,kemakmuran dan keselamatan hidup.
Diutusnya Nabi Hud AS Ditengah Kaumnya
Untuk menghadapi akhlak dari kaum Aad yang semakin parah. Allah mengutus Nabi Hud diantara kaum tersebut untuk memperbaikinya.
Nabi Hud merupakan nabi keempat sesudah Nabi Nuh AS. Beliau lahir dari salah satu keluarga kaum Aad dengan ayah kandung bernama Abdullah yang merupakan salah satu saudara dari pemuka kaum Aad itu sendiri.
Seperti halnya nabi-nabi sebelumnya, banyak penolakan yang diterimanya, baik dari tetangga,masyarakat sekitar bahkan saudaranya sendiri.
Dalam perjalan hidupnya, Nabi Hud menikahi seorang wanita berparas cantik bernama Melka, anak dari Madai bin Yafas.
Menurut beberapa sumber, beliau tidak di anugerahi keturunan oleh Allah. Perjuangan Nabi Hud dalam memperbaiki akhlak kaum Aad memang begitu sangat berat. Sifat kesombongan dan keangkuhan yang dimiliki oleh kaum Aad seakan sudah menutup mata hati mereka untuk bisa menerima hidayah dari Allah.
Meskpun Nabi Hud sudah memperingatkan betapa pedihnya azab allah jika mereka tidak segera bertaubat, namun mereka tetap mengabaikan nya justru menertawakannya.
Bahkan, mereka juga menentang agar azab tersebut, segera didatangkan untuk membuktikan kebenaran dari ucapan Nabi Hud.
Hancurnya Kaum Nabi Nuh AS
Allah sangat murka dengan kesombongan kaum Aad tersebut hingga pada akhirnya azab diturunkan lebih cepat sesuai keinginan mereka.
Disaat penduduk Aad sangat bergembira ketika menyambut akan datangnya hujan, gumpalan awan hitam tersebut berubah menjadi hujan badai dan angin topan.
Kaum Aad belarian tak tentu arah dan hewan-hewan berterbangan kesana kemari. Rumah-rumah mereka hancur berantakan karena badai angin, yang sangat dahsyat.
Badai angin topan ini terjadi selama delapan hari berturut-turut tidak ada satu pun makhluk yang bisa menolong mereka dari murka Allah ini. Bahkan menurut dari beberapa sumber mengatakan bahwa, setelah azab itu diturunkan kaum Aad juga ditimpa musim kemarau selama 8 tahun. Tidak ada hujan sama sekali dalam kurun waktu itu
Sementara itu, Nabi Hud dan beberapa pengikutnya diselematkan dari bencana ini. Mereka pun pindah menuju suatu tempat bernama Tarim, dan hidup menetap disana hingga Nabi Hud meninggal dengan usia 130 tahun.
Penutup
Semoga dengan adanya kisah ini dapat mempertebal iman kita , dan percaya tentang kebesaran Allah SWT. Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah,karena hanya dialah tuhan semesta alam.